Showing posts with label Layan-Insaf. Show all posts
Showing posts with label Layan-Insaf. Show all posts

Friday, August 26, 2011

MaiLayan!-Ramadhan Is Here

This is an awesome clip you can watch in Astro Channel. The song entitled "Ramadhan Is Here" is brought to you by Native Deen. This video clip is directed by David Hawa . It is written, composed and arranged by Native Deen. The audio production is made by Anas Canon. Even though Ramadhan is coming to an end for this year, we should be proud to still have the honour to celebrate it to its end. Enjoy this video clip, it's fun and meaningful. For your convenience, I have included the song lyrics below this video. Have fun =)





[Chorus]
Ramadan is Here (4x)

Yo they sighted the moon, its Ramadan!
Now I gotta plan, before itsi come and gone
Getting close to Allah, spend a lot of time.
Check the condition of my heart, like a sonogram

Uh Everybody knows that we gotta fast.
But does everybody know how the time is passed?
Is it sleeping all day and the nights a blast?
And forgetting the reward of the month is vast?

I know you gonna wake-up, right.
Drinking water maybe bean-pie, praying at sunrise....
Fast in the day, keeping that deen tight.
Breaking fast with some dates, taraweeh at night

Alright... its a blessed month.
It doesnt mean at iftar, that you cant have fun,
But strive in your heart, for your Lord the one
And be blessed by Allah, when the month is done.

[Chorus]

Four minutes left, Mom busts in the door, like
Get yourself up, you about to miss Suhur
Turkey bacon on the plate but Im beefing.
I'm up here sleeping, when theyre down here eating.

Scenes like this, it makes me reminisce
What it meant growing up with Ramadan as a kid.
My homie's buying up the corner store.
Now or later, quarter waters,
We break at eight but its quarter to four.

They got jokes, like oh yeah hes fasting.
Something about blessings, heaven everlasting
Asking like the Feds up on me, But dude, let me ask you for real, is you hungry?

A hunger for the day when the sins on my slate
be as empty as the food on my plate.
And if you got jokes, man here is a taste.
Take a little fasters breath to the face.

[Chorus]

Ramadan vibrations, more donations.
Dinner invitations, many supplications
Good behavior means better reputations.
Dont start nothing, no provocations

No fighting no argumentation.
From the fitna and the drama, take a vacation
Mosque is packed with a huge congregation.
Some just come as an annual visitation

Some just come for the hum of the recitation.
Memorization of revelation,
Less temptation, with more contemplation.
Getting ready for the Eid celebration

Shake a lot of hands giving salutations,
Salaam Alaykums, peace upon the nation
The world is one, forget the segregation.
Another Ramadan congratulations!!

Sunday, July 31, 2011

MaiLayan!-Ramadhan Is Not An Eating Contest

Saturday, March 5, 2011

MaiLayan!-Analisa (Shoutul Amal)


Manusia dan hiburan tak dapat dipisahkan lagi. Dalam peredaran zaman, pelbagai hiburan disajikan untuk kita bersuka ria. Contohnya lagu-lagu yang menjadi halwa telinga kita setiap hari. 

Sementara kita meng'update'kan diri kita dengan lagu-lagu baru, apa salahnya kita layan juga lagu-lagu nasyid yang tidak kurang hebatnya. Dalam masa yang sama, kita dapat mendekatkan diri dengan Allah. 

Pada saya, lagu Analisa by Shoutul Amal ini antara nasyid yang terbaik pernah saya dengar. Lirik katanya juga sangat bermakna dan menginsafkan. Mari sama-sama kita layan. 

(Lirik lagu disediakan di bawah klip video)



Analisa, analisa analisa siapa kita

Adakah mengucap kalimah syahadah
Solat lima waktu puasa zakat
Pergi ke Mekah tunaikan haji
Telah dikira Muslim sejati

Sedangkan sembahyang tiada kekhusyukan
Puasa dikerja banyak kekurangannya
Keluarkan zakat kerana terpaksa
Tunai Haji untuk pangkat dan nama

Analisa, analisa, adakah Islam sempurna

Kita mengaku adanya Tuhan
Namun larangan tetap dilakukan
Ada malaikat kiri dan kanan
Tidak diendah akan kehadiran
Percaya Rasul dan para nabi
Sunnah mereka tidak dituruti
Quran dibaca tiada penghayatan
Intipatinya tidak diamalkan

Hidup akhirat engkau yakini
Masih mengejar nikmat duniawi
Qadha dan Qadar telah ditentukan
Ditimpa musibah
Hilang redha dan kesabaran

Analisa, analisa,
Adakah Iman sempurna

Makhluk termulia di mayapada
Kerana tinggi akhlak dan taqwa
Tapi sekiranya ia tiada
Renungkanlah diri cari jawapannya

Analisa...Setinggi manakah taqwa
Analisa...Semulia manakah kita
Analisa...Adakah kita hamba kepada-Nya
Tanyalah diri kita 

Lirik: Mohd Firdaus Sahidin
Lagu: Megat MS/Mohd Firdaus
Hakcipta: Lambaian Kasih Productions. 

Antara mereka yang turut membawakan lagu ini ketika persembahan:

Klik link di bawah untuk dapatkan lirik lagu nasyid yang lain:

Saturday, February 12, 2011

MaiLayan!-Dialog Seorang Pakcik Dengan Gadis Atheis


Uitt.. Semalam aku ada post pasai seorang Atheis di USA. Sekarang ni jom kita layan plak cerita tentang seorang Atheis di Jepun pula. Cerita dia camni:

Seorang pakcik, beragama Islam, berumur dalam lingkungan 70-an telah pergi ke Jepun bersama beberapa orang sahabat atas suatu urusan pekerjaan. Tiba di sana, mereka telah menginap di sebuah hotel.

Salah seorang pelayan di hotel tersebut merupakan seorang gadis (lebih kurang 20 tahun lebih). Gadis itu juga merupakan seorang pelajar universiti yang hanya bekerja sambilan sahaja di situ. 

Pakcik ini sempat berkenalan dengan gadis tersebut dan mereka bertukar-tukar pengalaman. 

Dipendekkan cerita, suatu hari pakcik ini bertanya kepada gadis tersebut, "What's your religion?", suatu soalan yang agak sensitif.

"I'm an atheis. I don't believe in God." gadis itu berkata.

Pakcik ini terdiam sebentar.

"What's your religion?" soal gadis itu pula.

"I'm a Muslim. And I do believe in God" balas pakcik itu.

"If God does exist, there would be no such horrible disasters in this world", pintas gadis itu.

Pakcik ini berfikir seketika.

"Come and see me tomorrow, we will have this conversation again" pakcik itu berkata lalu pergi meninggalkan gadis itu.

Keesokan harinya, mereka berjumpa lagi. Maka berlakulah dialog di bawah:

Pakcik: As a Muslim, I do believe in God. God exists.

Gadis: What makes you say that?

Pakcik: Have you ever wonder? that everything in this world don't just exist by themselves? Trees, land, animals, buildings.. Everything must have a creator.

Gadis: Buildings were created by human.

Pakcik: Who created human?

Gadis: Human were borned by their mothers.

Pakcik: Who created the mothers?

Gadis: The mothers' mothers.

Pakcik: Who created the mothers' mothers?

Gadis: We are all inheritance from Adam, the first human.

Pakcik: Then who created Adam?

Gadis itu tidak dapat menjawab.

"If that so, show me your God" kata gadis itu separuh ketawa, seolah-olah mencabar pakcik itu.

Pakcik itu memukul lengan gadis itu dengan surat khabar.

Gadis itu separuh menjerit. "What's that for?"

"Do you feel the pain?" kata pakcik itu.

"Of course I feel the pain, genius!" balas gadis itu pula.

"If that so, show me the pain" kata pakcik itu lagi.

Gadis itu menunjukkan lengannya.

"That's your arm, not the pain."

Gadis itu terdiam.

"Certain things we can't explain why. We can't see the pain, but it IS there." tambah pakcik itu

"And we can't see the God, but He is there, exist, watching over us from time to time. We are brought into this world for certain reasons. If we don't make preparations from now, how are we going to answer Him when The Time comes?" pakcik itu menambah lagi.

"Do you make preparations?" gadis itu menyoal.

"Yes I do. Even if it is the least I can do for myself" balas si pakcik.

"So my life is better than yours. I don't believe in God, so I don't have to busy myself doing preparations for something that does not even exist. You and your similars are just so pathetic, filling your life for something absurd. My life is easy. I eat, I study, I find jobs, I do works, I marry, I have kids, then my kids will have kids, then I grow old and I die." kata gadis itu..

"Then what about your afterlife?" tanya pakcik itu pula.

"There is no afterlife. When you die, you just...die. Nothing follows up" gadis itu membalas.

Pakcik itu tersenyum.

"Okay" kata pakcik itu, "Let's see it your way"

"Your life is easy. You eat. You sleep. You wake up, you do works. Then you sleep again. Then you wake up again. Then the cycle repeats until the last day of your life." kata pakcik itu.

Pakcik itu berkata lagi: "...you continue on with your believe, that there is no God, and you wake up one day just to see that you are already dead. Then you found out that you are right, there is no afterlife, and the God does not even exist"

Gadis itu mengangguk. 

"Then you have nothing to lose." kata pakcik itu lagi

Gadis itu tersenyum.

"But what if.." pakcik itu menyambung.

"...you continue on with your believe, that there is no God, and you wake up one day just to see that you are already dead. Then you found out that you are wrong, there is an afterlife, and the God Himself exists.."

Muka gadis ini berubah serta merta.

"What can you do in that situation?" soal pakcik itu.

Gadis itu mengetap bibirnya.

"NOTHING. There is NOTHING you can do about it, just you wait for whatever that will happen to you next" kata pakcik itu lagi.

"Go home. This is for you to ponder.." pakcik itu menambah.

Lalu pakcik itu bangun dan pergi dari tempat itu, meninggalkan gadis itu yang masih terpaku memikirkan kata-kata pakcik tadi.

Esoknya, pakcik itu berangkat pulang ke Malaysia kerana urusannya di Jepun sudah selesai.

Ketika di atas kapal terbang, salah seorang sahabat pakcik itu menyapanya, 

"Perempuan Jepun itu cari kau pagi tadi.." kata sahabatnya.

"Kenapa?" soal pakcik itu pula.

"Entah. Tapi mukanya nampak resah dan gelisah" balas sahabatnya.

Pakcik itu ketawa kecil.

..... 

P/S: Kisah ini diceritakan sendiri oleh pakcik itu kat aku beberapa tahun lepas. Siapa pakcik itu? Biarlah rahsia. Pengajaran dari cerita ini, kita sebagai orang Islam harus sentiasa meyakini akan keESAan Allah S.W.T. Tiada yang lain selain Dia, dan kepadaNya juga lah kita akan pulang bila tiba hari yang dijanjikan itu.

Friday, February 11, 2011

MaiLayan!-Kisah Seorang Atheis


Kisah ini adalah tentang seorang lelaki Atheis (tidak percaya akan ketuhanan) yang menetap di USA. Dia bekerja sebagai seorang ketua pengarah dalam sebuah syarikat ternama. Dia mempunyai sebuah keluarga yang bahagia, ditemani seorang isteri yang baik serta anak-anak yang patuh. Kerjayanya juga semakin hari semakin menguntungkan. Hidupnya bahagia sekali sehinggalah tiba satu hari yang mengubah segala-galanya. 

Peristiwa hitam itu bermula dengan kematian isterinya yang mengalami kemalangan dan meninggal 2 hari kemudian akibat kecederaan parah. Si lelaki ini merasakan hidupnya seakan-akan gelap kerana dia terlalu mencintai isterinya itu. Kesannya, lelaki ini dilanda kemurungan, dan mula mengabaikan kebajikan anak-anaknya. 

Suatu hari dia bertemu dengan seorang paderi Kristian. Dia menceritakan segala-galanya kepada paderi tersebut. Paderi itu memahami masalah yang dihadapinya lalu mengajaknya menganut agama Kristian, agar rohaninya dapat diubati. Si lelaki ini turut sahaja pelawaan paderi itu. Setelah dibaptiskan, lelaki ini mula diajar tentang konsep ketuhanan. Melalui itu, hatinya mula meyakini akan kewujudan tuhan. Hidupnya juga semakin hari semakin bertambah baik.

Namun selang beberapa bulan, rumahnya mengalami kebakaran. Kedua-dua anak perempuannya mati dalam kebakaran tersebut. Si lelaki ini menjadi terlalu sedih dan mengalami tekanan yang melampau. Lantas dia bertemu dengan paderi itu lalu berkata,

"Aku tidak percaya kepada Tuhan! Tuhan terlalu kejam buat diriku.." lantas dia kembali kepada pegangan asalnya sebagai seorang Atheis.

Suatu hari dia berjumpa dengan seorang sami Budha. Sami Budha itu menasihatkannya agar memeluk agama Budha untuk mencapai ketenangan hidup. Lelaki itu berat hati untuk menerima nasihat tersebut. Namun, dia menggagahkan diri untuk mencuba. 

Selang beberapa bulan, hatinya masih tidak tenang. Jiwanya dibelenggu rasa kesedihan tatkala teringatkan ahli keluarganya yang tersayang. Setiap hari, bayangan mereka akan muncul dalam mimpinya. 

Dia mula menyalahkan Tuhan kerana tidak bersikap adil kepadanya. Dia berjumpa sami itu lalu menyatakan hasratnya untuk keluar dari agama Budha. Katanya, dia ingin merantau untuk mencari ketenangan yang sebenar-benarnya.

Lelaki itu memulakan perantauannya. Dia menjelajah ke seluruh negara untuk mencari erti kehidupan. Namun usahanya menemui jalan buntu. Tiada siapa yang mampu mengubat hatinya yang terseksa. Setiap hari hatinya menjerit; 

"Dunia ini tiada Tuhan! Aku tidak percaya kepada Tuhan"

Sehinggalah suatu hari dia melintasi sebuah masjid di sana. Melihat masjid itu, dia berkata kepada dirinya, 

"Should I try Islam instead? But why? Islam is terrorism"

Lalu dia terlihat segolongan umat Islam mengerjakan ibadah beramai-ramai dengan tenang sekali. Timbul rasa kagum di hatinya. Setiap hari dia akan datang ke masjid itu dan memerhatikan mereka. Perbuatannya itu disedari oleh seorang tua yang sentiasa mengerjakan ibadah di masjid itu. 

Suatu petang, orang tua itu menyapa lelaki ini lalu mereka bersembang. Lelaki itu menceritakan sejarah hidupnya. Lelaki tua itu tidak terus mengajaknya memeluk Islam. Tetapi, dia mulakan dakwahnya secara berperingkat. Dia mengajar lelaki ini tentang tujuan hidup seseorang manusia. Lalu diceritakan kepada lelaki itu bahawa setiap kejadian ada hikmah di sebaliknya. 

Orang tua itu kemudiannya mengajar lelaki itu tentang konsep ketuhanan, lalu berkata;

"Embrace Islam and lay your faith in Allah"

Walaupun dia dapat menerima ajaran orang tua itu, namun si lelaki ini masih ego. Dia masih berdegil kerana baginya Islam itu agama pengganas. Lalu orang tua itu memberikan kitab terjemahan Al-Quran untuk dibaca.

"Keep it with you. Read it. And you shall understand"

Lelaki itu pulang ke rumah asalnya. Dia membaca sedikit demi sedikit kandungan kitab terjemahan Al-Quran itu. Lama-kelamaan, hatinya mulai lembut. Dia mula percaya akan Islam dan Allah.

Dalam hatinya menyebut "Allah is the God, one and only God"

Walau bagaimanapun, dia mahukan satu keajaiban yang berlaku di hadapan matanya, supaya dia betul-betul dapat meyakini kebenaran Islam.

Lalu dia menutup segala pintu dan tingkap rumahnya, termasuk semua lampu, langsir dan kipas. Kemudian dia berkurung di dalam sebuah bilik. Keadaan dalam bilik itu kini menjadi samar-samar kegelapan dan sunyi sepi. Lantas dia memeluk kitab terjemahan itu dan berkata,

"Dear God, I want to embrace Islam and lay my faith in You. But first, I want to see You, so that I will believe"

Si lelaki itu seolah-olah mahu mencabar Allah supaya memberikannya petanda. 

Setengah jam berlalu, tiada apa yang berlaku.

Dia berkata lagi, 

"Dear God, I want to embrace your Islam. Reveal yourself to me, so I will believe."

Dia menunggu lagi setengah jam, namun masih tiada apa-apa yang berlaku.

"God, I'm giving you the last chance. I want to see you"

Lalu dia menunggu lagi buat beberapa ketika, masih tiada apa yang berlaku.

Di saat dia sudah hampir berputus asa, kitab terjemahannya terjatuh dari pegangan lalu menampakkan satu muka surat. Dia mengangkat kitab itu lalu matanya terpaku pada ayat dari surah Al-Ankabut, ayat ke-5 yang berbunyi:

مَن كَانَ يَرْجُو لِقَاء اللَّهِ فَإِنَّ أَجَلَ اللَّهِ لَآتٍ وَهُوَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ

"Barangsiapa yang mengharap pertemuan dengan Allah, maka sesungguhnya waktu (yang dijanjikan) Allah itu, pasti datang. Dan Dialah Yang Maha mendengar lagi Maha Mengetahui"

Lalu berderau darah lelaki itu dan menggeletar seluruh tubuhnya. Lantas dia menangis dan memeluk kembali kitab terjemahan Al-Quran itu.

Kemudian dia mencari orang tua itu semula dan melafazkan kalimah syahadah.

Thursday, February 3, 2011

MaiLayan!-Rugi Sapa Tak Baca Ni


Artikel ini bukan hasil karya aku. Aku copy dari satu laman web yang kebetulan aku jumpa waktu dok ushar2. Kalau nak pi ke laman web tu, klik sini. Best cerita ni. Rugi sapa yang tak baca. Jom Layann!

Adalah seorang hamba Allah ni, dia pergilah 
bersiar-siar di tepi 
hutan. Sedang dia menghirup udara rimba yg segar tu, 
tetiba dia 
terdengar satu bunyi... jeng!jeng!jeng!... 
bunyi....aauuummmmm!!! 
Bunyi harimau yg kelaparan dan hanya menunggu 
mangsanya saja. 
Jadi, si hamba Allah ni pun lari untuk menyelamatkan 
diri. 
Harimau tu kejar hamba Allah ni. Sebab dia dah lapar 
sangat ni. 
Harimau tu pun kejar, kejar, kejar dan kejar. Hamba 
Allah ni punyalah 
takut, berlari lintang pukang. Sempat juga dia 
berdoa agar dia 
diselamatkan daripada dibaham dek harimau tadi. 
Dengan kuasa Allah diperlihatkan sebuah perigi di 
depan mata nya. 
Jadi untuk menyelamatkan diri si hamba Allah ni pun 
terjunlah ke 
dalam perigi. Perigi tu ada tali dan sebuah timba. 
Si hamba Allah ni 
bergayut pada tali tu. Tali tu pendek jer. Jadi dia 
bergantungan 
di tengah-tengah perigi. Di mulut perigi, harimau yg 
lapar tu 
menunggunya. Si hamba Allah ni pun berfikirlah macam 
mana nak 
menyelamatkan diri, sambil berdoa kepada Allah agar 
dia 
diselamatkan. Tengah dok berfikir camner nak 
selamat, tetiba 
dengar bunyi kocakan air di bawah perigi. 

Aaaaa!!!!... Ya Allah..... lagilah seram dibuatnya. 
Nak tahu ada 
apa kat bawah tu? Ada 2 ekor buaya yg kelaparan. 
Apalah nasib. 
Dah jatuh ditimpa tangga. lagilah takut si hamba 
Allah ni. Atas ada 
harimau bawah ada buaya. Semakin risau dan takut. 

Tengah berfikir untuk mencari jalan keluar, tetiba 
keluar seekor 
tikus putih dari lubang celah-celah perigi, naik ke 
atas ikut 
tali yg hamba Allah tu bergayut. Sampai kat atas 
tikus tu gigit tali 
tu pulak. Cis, kurang ajar punya tikus. Alahhhh.... 
cam ner ni. Pas 
tu, keluar lagi seekor tikus yg berwarna hitam. Naik 
mengikut 
tali tadi, cit!cit! cit!cit! sampai kat atas.Tikus 
hitam ni pun gigit 
juga tali tu. Cis, lagi satu. Macam mana aku nak 
buat ni.... 
habislah jadi mangsa buaya .. 

Berfikir lagi. Kalau naik kat atas makan dek 
harimau. Kalau tunggu 
tali putus dan jatuh ke bawah makan dek buaya. Macam 
mana nih... 
Sedang hamba Allah tu berfikir cam ner nak 
selamatkan dirinya, 
tetiba.... terdengar satu bunyi.... uuuuuuuuuuuuu... 
bunyi lebah 
bawa madu. Si hamba Allah ni pun mendongak ke 
langit, melihat 
lebah yg sedang bawa madu. Tetiba setitik madu 
terjatuh dan 
terus masuk ke dalam mulut si hamba Allah ni tadi. 
Punyalah nikmat 
sehingga tidak terkata. Hamba Allah tu kata, "Fuh 
manisnya madu 
ni , tak pernah ku rasa manisnya ni. Sedapnya. 
Subhanallah sungguh 
sedap ni." kerana setitik madu si hamba Allah tu 
lupa pada harimau 
yg sedang menantinya di mulut perigi dan buaya yg 
menantinya di 
bawah. 

Kalau semua nak tahu , si Hamba Allah itu adalah 
kita semua. 
Harimau yg mengejar tu adalah maut kita, ajal memang 
sentiasa 
mengejar kita, so beringat-ingatlah. 2 ekor buaya 
itu adalah 
malaikat Munkar Dan Nakir yg menanti kita di alam 
kubur nanti. 
Tali yg tempat di hamba bergayut tadi adalah jangka 
hayat kita 
kalau pendek talinya maka panjanglah umur kita dan 
kalau panjang 
talinya maka pendeklah umur kita. 

Tikus Putih dan Hitam tu adalah dunia kita siang dan 
juga malam 
yang sentiasa menghakis umur kita.Kan tikus tu gigit 
tali tu. 
Madu..., madu yg jatuh setitik ke dalam mulut hamba 
itu tadi 
adalah nikmat dunia. Bayangkan setitik saja madu tu 
jatuh ke 
dalam mulutnya,dia lupa pada harimau dan buaya tu. 
Macam kitalah bila 
dapat nikmat sikit lupa pada Allah. Waktu susah baru 
la nak 
ingat Allah. Astaghfirullah...